Senin, 30 November 2015

Membaca Kritis



MEMBACA KRITIS

1.      Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis kemudian menilai informasi yang terdapat dalam bacaan tersebut. Dalam membaca kritis kita harus berfikir tentang kebenaran informasi yang dibahas karena tidak semua yang ditulis itu benar, dan kita juga harus mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat, akurat, dan kritis.

2.      Karakteristik Membaca Kritis
1.      Berpikir dan Bersikap Kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan setiap kritis yaitu:
(a)    Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan
1.      mengenali ide pokok paragraf 
2.      mengenali tokoh cerita dan sifatnya 
3.      mengungkapkan kembali fakta bacaan
4.      mengungkapkan kembali fakta perbandingan, hubungan sebab-akibat, karakter tokoh, dll.

(b)   Kemampuan menginterpretasi makna tersirat
1.      menafsirkan ide pokok paragraf 
2.      menafsirkan gagasan utama bacaan 
3.      membedakan fakta atau detail bacaan 
4.      menafsirkan ide-ide penunjang
5.      memahami secara kritis hubungan sebab-akibat yang terdapat dalam bacaan
6.      memahami secara kritis unsur-unsur pembandingan yang terdapat dalam bacaan

(c)    Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan
1.      mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan 
2.      menerapkan konsep atau gagasan utama bacaan ke dalam situasi baru yang problematis
3.      menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi 

(d)   Kemampuan menganalisis isi bacaan
1.      memeriksa gagasan utama bacaan 
2.      memeriksa detail fakta-fakta penunjang 
3.      mengklasifikasikan fakta-fakta 
4.      membandingkan gagasan-gagasan yang ada dalam bacaan 
5.      membandingkan tokoh-tokoh yang ada dalam bacaan
(e)    Kemampuan menilai isi bacaan
1.      menilai kebanaran gagasan utama/ ide pokok paragraf/ bacaan secara keseluruhan 
2.      menilai dan menentukan bahwa sebuah pernyataan adalah fakta atau opini 
3.      menilai dan menentukan bahwa sebuah bacaan diangkat dari realitas atau fantasi pengarang
4.      menentukan relevansi antara tujuan dan pengembangan gagasan 
5.      menentukan keselarasan antara data yang diungkapkan dengan kesimpulan yang dibuat 
6.      menilai keakuratan dalam penggunaan bahasa, baik pada tataran kata, frasa, atau penyusunan kalimatnya 

(f)    Kemampuan meng-create bacaan atau mencipta bacaan
1.       Menyerap inti bacaan;
2.      Membuat rangkuman atau membuat kerangka bacaan yang disusun sebagai
3.      tanggapan terhadap bacaan atau membuat kerangka bacaan yang betul-betul baru
4.      berdasarkan pengetahuan dari bacaan;
5.       Mengembangkan/menulis berdasarkan kerangka bacaan yang telah disusun
2.    Meningkatkan Minat Baca
Untuk meningkatkan minat baca, Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut ini.
a. Menyediakan waktu untuk membaca.
b. Memilih bahan bacaan yang baik (ditinjau dari norma estetik, sastra dan moral)

3.      Kegiatan dalam Membaca Kritis
1.       Membaca dengan berfikir
2.       Membaca dengan menganalisis
3.       Membaca dengan penilaian

KEBERADAAN FUNGSI BAHASA INDONESIA FUNGSI BAHASA



KEBERADAAN  FUNGSI BAHASA INDONESIA
FUNGSI  BAHASA

Secara   umum  fungsi  bahasa  adalah  sebaga  alat  komunikasi, bahkan  dapat  dipandang  sebagai  fungsi  utama  dari  bahasa. Kata  komunikasi  berasal  dari  kata  latin  communication, dan  bersumber  dari  kata  communis, yang  berarti ‘’sama’’. Maksudnya  adalah  sama  makna, jika  dua  orang  terlihat  dalam  komunikasi  ,misalnya  dalam  bentuk  percakapan, maka  komunikasi  akan  terjadi  atau  berlangsung  selama  ada  kesamaan  makna  mengenai  apa  yang dipercakapkan,
Komunikasi  dalam  bentuk  ujaran  mungkin  wujudnya  berupa  kalimat  afirmatif,  kalimat  bertanya, kalimat negasi  atau  kalimat  permohonan  atau  doa.
Fungsi  ujaran  sebagai  alat  komunikasi  ini  oleh  roman  Jacobson (1960)  dan  disimpulkan  oleh  mary  finocchiaro (1974)  menjadi  6  fungsi :
Menurut  Jacobson
1)                  Emotive  speech
Ujaran  berfungsi  psikologis  yaitu  dalam  menyatakan  perasaan  sikap,  emosi  si  penutur.
2)                  Phatic  speech
Ujaran  berfungsi  memelihara  hubungan  social  dan  berlaku  pada  suasana  tertentu.
3)                  Cognitive  speech
Ujaran  yang  mengacu  kepada  dunia   yang  sesungguhnya  yang  sering  diberi  istilah  denotatif  atau  informatif.
4)                  Rhetorical  speech
Ujaran berfungsi  mempengaruhi dan   mengkondisi  pikiran  dan  tingkah  laku  para  penanggap  tutur.
5)                  Metalingual  speech
Ujaran  yang  membicarakan  bahasa, bersifat  abstrak  karena  membicarakan  kode  komunikasi.
6)                  Poetic  speech 
Ujaran  yang  dipakai  dalam  bentuk  tersendiri  dengan  mengistimewakan  nilai  nilai estetiknya.

Menurut finocchiaro
1)                  Personal
Ujaran  untuk  menyatakan  emosi, kebutuhan, pikiran, perasaan, sama  dengan  emotive  jaacobson.
2)                  Interpersonal
Ujaran   untuk  mempererat  hubungan  sosial  seperti  ekspresi  pujian  simpati  dan  sebagainya.
3)                  Directive
Ujaran  untuk  mengendalikan  orang  lain dengan  saran, persuasi, diskusi  dan  sebagainya.
4)                  Referential
Ujaran  untuk  membicarakan  objek  atau  peristiwa  dalam  lingkungan  sekeliling  atau  di  dalam  kebudayaan  pada  umumnya.
5)                  Metalinguistic
Sama  dengan  metalingual  (5)  dari  jacobson.
6)                  Imaginative
Sama  dengan  poetic (6)  dati  jacobson.

Menurut  Karl  Raimund  Popper , bahasa  memiliki  4  fungsi  yaitu :
1)                  Fungsi  ekspresif
Proses pengungkapan   situasi  dalam  ke  luar.
2)                  Fungsi  signal
Level lebih tinggi dari  fungsi  ekspresif.  Pada  manusia  tanda  menyebabkan  reaksi, sebagai  jawaban  atas  tanda.
3)                  Fungsi  deskriptif
Mengadakan  funsi  ekspresif  dan  fungsi  signal  , fungsi  ini  berciri  bahwa  bahasa  itu  menjadi  suatu  pernyataan  yang  bias  benar  , bias  juga salah.
4)                  Fungsi argumentatif
Bahasa  merupakan  alat  untuk  mengungkapkan  seluruh  gagasan  manusia.
Dalam  literatur  bahasa,  fungsi  bahasa  bagi  setiap  orang  yaitu :
1)                  Sebagai  alat  berkomunikasi
2)                  Sebagai  alat  mengekspresikan  diri
3)                  Sebagai  alat  berintegrasi  dan  beradaptasi  social.
4)                  Sebagai  alat  kontrol  sosial

Jika  kita  cermati, fungsi  bahasa  itu  sebagai  alat  untuk  berpikir,  dalam  proses  berpikir  bahasa selalu  hadir  bersama  logika  untuk  merumuskan  konsep, proporsi, dan  simpulan.  Segala  kegiatan  yang  menyangkut  pembahasan, analisis  bahkan  berkhayal  hanya  dimungkinkan  melalui  proses  berpikir  disertai alatnya  tidak  lain adalah  bahasa.
Maka  dapat  diinformasikan  makin  tinggi  kemampuan  berbahasa  seseorang, makin  tinggi  pula  kemampuan  berpikirnya.
Seseorang  tidak  mungkin  menjadi  intelektual  tanpa  menguasai  bahasa,  seorang  intelektual  pasti  berpikir, dan  berpikir  pasti  memerlukan  bahasa.

Sumber resume : Buku praktis bahasa Indonesia 2
                            Buku komposisi bahasa Indonesia
                            (Finoza,lamuddin.2006.’’komposisi  bahasa  indonesia’’
                            Edisi 2006_2007.Jakarta: diksi insan mulia )