Ejaan
yang Disempurnakan
1.
Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan
dan penggabungannya dalam suatu bahasa).
2.
Ejaan yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini
menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Van Ophuijsen (1901), Ejaan Soewandi
(1947), Ejaan Melindo (1959). Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik
Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia dengan putusannya No.57
Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarluaskan buku panduan
pemakaian berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan tersebut. Pada tanggal
12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, menerbitkan buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih
luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya
No. 0196/1975 memberlakukan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Beberapa hal yang perlu
dikemukakan sehubungan dengan Ejaan yang Disempurnakan adalah sebagai berikut:
1.
Perubahan huruf
2.
Huruf-huruf yang terdapat dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur
pinjaman bahasa lain
3.
Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta
tetap dipakai
4.
Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di- atau ke-
sebagai kata depan dibedakan
5.
Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan
angka 2
A.
Pemakaian Huruf
1.
Nama-nama Huruf
a.
Huruf Abjad
Huruf abjad yang terdapat di
dalam bahasa Indonesia adalah : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, dan
Z.
b. Huruf Vokal
Huruf vokal di dalam bahasa Indonesia
adalah : a, i, u, e, dan o
c.
Huruf Konsonan
Huruf konsonan yang terdapat di dalam
bahasa Indonesia adalah : b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w,
x, y dan z.
d. Huruf Diftong
Didalam bahasa Indonesia terdapat
diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
e.
Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat
empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu: kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
f.
Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata pada kata
dasar dilakukan dengan cara:
a.
Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan,
pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu. Contoh: aula menjadi au-la bukan a-u-l-a
b.
Jika di tengah kata ada konsonan termasuk
gabungan huruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan
sebelum huruf konsonan. Contoh: bapak
menjadi ba-pak
c.
Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang
berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf itu. Contoh : mandi menjadi man-di
d.
Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan, pemenggalan
itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama dan kedua. Contoh :
ultra menjadi ul-tra.
2. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
a.
Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf Kapital dipakai sebagai
huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama
bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dan lain-lain.
b.
Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan,
nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata.
3.
Penulisan Kata
a. Kata Dasar, Kata dasar ditulis
sebagai satu kesatuan
b. Kata Turunan, Kata turunan
(imbuhan)
c. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang
ditulis hanya dengan tanda hubung (-)
d. Gabungan Kata, Gabungan kata yang
dianggap senyawa ditulis serangkai
e. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya,
ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya
f. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata
depan di dan ke ditulis terpisah
g. Kata si dan sang, Kata si dan sang
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
h. Partikel, Partikel per yang
berarti tiap-tiap ditulis terpisah
4.
Singkatan dan Akronim
Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek
terdiri dari huruf awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap
menurut lisannya, Contoh : NKRI, cm, lab.
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata,
ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh: rudal (peluru kendali),
tilang (bukti pelanggaran)
5.
Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan bilangan terdiri
dari beberapa cara yaitu :
a.
Berasal dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrik
dituliskan A = ampere
b.
Menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05
6.
Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau
mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa
Indonesia. Contoh : president menjadi presiden
7.
Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca terdiri dari
tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”)
8.
Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan
istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia
mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a.
penyesuaian Ejaan.
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap
aerosol
b.
penyesuaian huruf gugus konsonan.
Contoh : flexible menjadi
fleksibel
c.
penyesuaian akhiran.
Contoh : etalage menjadi etalase
d.
penyesuaian awalan.
Contoh : amputation menjadi
amputasi
9.
Gaya Bahasa
Gaya
bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk
mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna
untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya
bahasa disebut juga majas.
a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya
bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau
tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi (
Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
b.
Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara
berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga
membelah bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar