A. Pengembangan
Dimensi Hakikat Manusia
Seperti yang telah kita ketahui bahwa sasaran
pendidikan adalah manusia, artinya bahwa pengembangan dimensi hakikat manusia
menjadi tugas pendidik.Ketika terlahir ke dunia manusia telah dikaruniai oleh
Tuhan dimensi manusia dalam wujud potensi, namun belum teraktualisasi menjadi
wujud kenyataan atau aktualisasi.Dan dari kondisi “potensi” menjadi wujud
aktualisasi terdapat rentang-rentang proses yang mengundang pendidikan untuk
berperan.
Meskipun
pada dasarnya pendidikasn itu baik tetapi dalam pelaksanaan mungkin saja
terjadi kesalahan–kesalahan yang secara lazimnya disebut salah didik. Hal itu
bisa terjadi karena pendidik itu adalah manusia biasa, yang tidak luput dari
kelemahan-kelemahan. Sehubungan dengan itu ada dua kemungkinan yang terjadi:
1. Pengembangan Yang Utuh
Tingkat
keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua faktor, yaitu
kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas
pendidikan yang disediakan untuk memberi pelayanan atas perkembangannya.Selanjutnya
pengembangan yang utuh dapat dilihat dari berbagai segi yaitu : wujud dimensi
dan arahnya.
a.
Dari Wujud
Dimensinya
Keutuhan
terjadi antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualan,
kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan, antara antara aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Pengembangan aspek jasmaniyah dan rohaniah dikatakan
utuh jika keduanya mendapat pelayanan secara seimbang.Pengembangan dimensi
keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan dikatakan utuh jika
semua dimensi tersebut mendapat layanan dengan baik, tidak terjadi pengabaian
terhadap salah satunya.
b. Dari Arah Pengembangan
Keutuhan pengembangan dimensi
hakikat manusia dapat diarahkan kepada pengembangan dimensi keindividualan,
kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan secara terpadu.Dapat disimpulkan bahwa
pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh diartikan sebagai pembinaan
terpadu terhadap dimensi hakikat manusi sehingga dapat tumbuh dan berkembang
secara selaras. Perkembangan dimaksud mencakup yang bersifat horizontal (yang
menciptakan keseimbangan) dan yang bersifat vertical (yang menciptakn
ketinggian martabat manusia). Dengan demikian secara totalitas membentuk
manusia yang utuh.
2. Pengembangan Yang Tidak Utuh
Pengembangan
yang tidak utuh terhadap terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di dalam
proses pengembangan ada unsur dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk
ditngani, misalnya dimensi kesosialan didominasi oleh pengembangan dimensi
keindividualan ataupun domain afektif didominasi oleh pengembangan domain
kognitif[1].
Demikian pula secara vertical ada domain tingkah laku yang terabaikan
penangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar